Jumat, 13 Mei 2011

Yesus: ” Setiap orang yang melihat dan percaya kepada-Ku akan beroleh hidup kekal”.

Yesus dalam Injil Yohanes 6: 35-40 antara lain mengungkapkan bahwa setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman”. Yesus berbicara dengan jelas sekali bahwa melalaui Dialah orang beroleh keselamatan. Bagaimanakah orang bisa melihat dan percaya kepada-Nya? Sebenarnya tidak sulit untuk percaya kepada-Nya.


Yesus Sang Mesias dinubuatkan ribuan tahun melalui para nabi. Dialah yang memulihkan hubungan antara manusia dan Allah. Allah pada dasarnya sangat mencintai manusia. Namun manusia makin menjauh dari pada-Nya karena manusia lebih mencintai dunia yang penuh dengan limbah dosa. Dosa lah yang menjadikan manusia makin dari Allah. Oleh karena itu, Allah berkeberatan kalau ciptaan-Nya yang utama ini binasa. Diutuslah Yesus untuk turun ke dunia dan menjadi manusia biasa. Ia memberikan pengajaran baru yang sangat berbeda dengan para utusan sebelumnya. Yesus membawa angin segar untuk membebaskan manusia dari dosa. Oleh karena itu Ia rela dipaku di kayu salib hina. Ia tidak melawan, dan bahkan mnedoakan para algojo yang dengan kejam menyalibkan-Nya. Dalam saat-saat yang kritis pun Ia masih sempat berbicara kepada Ibu-Nya atau murid-Nya. “Inilah ibumu dan inilah anakmu” adalah sebagian Sabda Yesus sebelum menghembuskan nafas-Nya sebagai manusia.

Pada dasarnya manusia tidak menghendaki rasa sakit, dan maunya selalu mengenyang rasa enak. Kita lupa bahwa rasa enak  yang terus kita kejar ini bersifat sementara, karena sebentar saja juga hilang. Kesenangan dunia pada dasarnya menipu, tapi manusia cenderung memburu pleasure yang bersifat sementara itu.
Yesus yang sempat dibunuh dan bangkit di antara orang mati, telah menjanjikan kepada orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal.Jika kita mengkaji ajaran Yesus hampir seluruhnya mengandung ajaran moral dan spiritual. Ajaran tentang dunia pun dikaitkan dengan ajaran moral. Barangkali karena ajaran-Nya bersifat moral dan spiritual, menyebabkan ajaran Yesus tidak membumi. Karena tidak membumi, maka ajaran Yesus tidak masuk akal, sulit dijalankan. Ini hanyalah suatu opini saja. Opini ini bisa benar dan bisa juga salah.
Mari kita refleksikan apakah ada yang salah di dalam pengajaran Yesus.

Ajaran Yesus adalah kekal, dari dahulu, sekarang dan yang akan datang. Karena Yesus sendiri dalam Kitab Wahyu mengatakan :”Aku adalah Alpha dan Omega”, yang pertama dan yang terakhir. Jelaslah dari gambaran ini bahwa percaya kepada-Nya akan beroleh hidup kekal.
Demikian inspirasi bathin dari Injil Yohanes 6 : 35-40, Tuhan berkati.-*** (by R. Efendi Chow)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar